MAKASSAR.FS.COM – Suasana demokrasi yang menghangat sejak akhir Agustus lalu, dengan bergulirnya aksi unjuk rasa dari mahasiswa, buruh, pengemudi ojek online, hingga pelajar, mendapat sorotan serius dari berbagai kalangan. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhandis, tampil memberikan suara penyejuk.
Dalam pernyataan resminya, Prof. Hamdan menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat yang tetap menjaga semangat damai dalam menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan, suara rakyat adalah bagian penting dari denyut nadi demokrasi, dan Polri sebagai garda terdepan keamanan memiliki peran besar dalam mengawal kebebasan berekspresi tersebut.
“Polri telah menunjukkan dedikasi dalam menjaga keamanan di tengah gelombang aspirasi yang datang dari berbagai elemen bangsa. Namun, saya juga mendorong adanya perbaikan dalam pola penanganan aksi, agar semakin humanis, dialogis, dan selaras dengan nilai-nilai demokrasi,” ujar Hamdan dengan nada penuh harapan.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa mahasiswa dan masyarakat bukanlah lawan, melainkan mitra dalam membangun negeri. Kehadiran Polri, menurutnya, harus menjadi jembatan penghubung yang meneduhkan, bukan sekadar aparat pengendali massa (18/09/2025)
“Unjuk rasa adalah wajah keberanian rakyat. Tugas kita bersama adalah memastikan wajah itu tampil dengan damai, tanpa luka, tanpa air mata. Saya yakin Polri mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengamanan sehingga tercipta ruang aspirasi yang sehat bagi bangsa,” tegasnya.
Pernyataan Rektor UIN Alauddin ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Suaranya dianggap sebagai dorongan moral sekaligus refleksi bahwa Polri dan rakyat sejatinya berdiri di barisan yang sama—menjaga persatuan, merawat kedamaian, dan mengawal masa depan Indonesia (ersan).
Tinggalkan Balasan