Jember sidraptimur.com — Dua calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan baru saja melakukan safari politik ke Jember. Keduanya sama-sama menyempatkan diri untuk sowan ke kiai dan pondok pesantren (ponpes). Keduanya dinilai sama-sama mengincar suara Nahdliyin.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jember (Unej), M. Iqbal menilai, hal ini tak lepas dari upaya dua capres meraih simpati massa dari kalangan Nahdliyin yang notabene merupakan kaum pesantren. Lalu, seberapa besar suara Nahdliyin di Jember yang diperebutkan capres PDIP dan NasDem tersebut?
“Kalau bicara Nahdliyin, tentu kita tidak bisa lepas dari organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa keagamaan terbesar saat ini. Demikian halnya di Jember, NU merupakakan terbesar,” kata Iqbal kepada detikJatim, Senin (8/5/2023).
“Sebagai sebuah gerakan, ada dua penyebutan di sini, yakni NU struktural dan NU kultural,” sambung dosen FISIP Unej itu.
Menurut Iqbal, dalam kontestasi politik, NU tidak cukup dipandang dalam kacamata struktural. Namun, juga harus dipertimbangkan dari basis NU kultural.
“Secara kultural, kalangan Nahdliyin ini memiliki adab dan ritual sebagaimana dipraktikkan oleh kiai-kiai NU,” ujarnya.
Maka dari itu, jumlah pesantren yang ada di Jember bisa menjadi patokan seberapa besar kekuatan suara Nahdliyin. Sebab, menurut Iqbal, tokoh-tokoh dan kiai-kiai NU memiliki pengaruh sentral dalam menentukan preferensi atau sikap politik di kalangan kaum Nahdliyin.
“Kita baca statistiknya, jumlah pesantren di Jawa Timur itu kurang lebih 4.500-an. Nah, jumlah pesantren di Jember sekitar 611 sampai 700, di Situbondo hampir 200, Bondowoso sekitar 170, di Banyuwangi juga sekitar 170, di Lumajang sekitar 150. Memang belum terpetakan apakah itu pesantren NU atau bukan. Tapi kalau kita jumlah, pesantren NU di Tapal Kuda itu sekitar 30 persen,” urai Iqbal.
Jumlah ini, kata Iqbal, bisa diperhitungkan oleh siapa pun tokoh politik, baik dalam Pileg maupun Pilpres. Maka tidak heran, banyak capres menjadikan daerah Tapal Kuda, termasuk Jember sebagai salah satu kekuatan episentrum elektoral di Jawa Timur.
“Menurut saya, itulah kenapa kemudian Jember ini sangat diperhitungkan oleh para capres itu. Karena potensi elektoralnya, utamanya dari kalangan Nahdliyin sangat besar,” tandasnya.
Diketahui, Anies Baswedan berkunjung ke Ponpes Al Qodiri Jember. Sementara itu, Ganjar mengunjungi Ponpes Al Badri di Gumuksari, Kecamatan Kalisat, Jember. Kunjungan ini berlangsung pada Minggu (7/5).
Tinggalkan Balasan