Frontsulsel.Com, SIDRAP — Seorang Babinsa dari Dusun 3 Cempajawae, Desa Dongi, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidrap, Sertu Bustan, turut serta dalam upaya membantu petani setempat menghadapi serangan tikus yang merusak lahan pertanian mereka, Sabtu, 3 Mei 2023, pukul 09.00 WITA. Sertu Bustan dan petani bekerjasama dengan warga setempat, Babinsa ini bertekad untuk memulihkan ladang padi yang telah mati akibat hama tikus di sekitar 10 are lahan pertanian.

Serangan hama tikus ini menjadi perhatian serius bagi petani di daerah tersebut, karena telah merusak sejumlah lahan pertanian dan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi para petani. Bpk. Kasman, salah satu petani yang menjadi korban serangan tikus ini, merasa terpukul melihat hasil panennya yang hancur dan merana.

Melihat keadaan ini, Sertu Bustan, yang bertugas sebagai Babinsa di wilayah tersebut, tidak tinggal diam. Ia segera merespons laporan warga dan berinisiatif untuk membantu petani dalam mengatasi masalah serangan tikus yang melanda lahan pertanian mereka.

Dengan semangat gotong royong, Babinsa Sertu Bustan bersama beberapa warga setempat mempersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengatasi serangan tikus ini. Mereka membagi tugas secara efisien dan berkoordinasi dengan baik. Beberapa alat yang digunakan antara lain adalah jebakan tikus, racun tikus, dan perangkap hidup.

Bersama-sama, mereka bergerak ke ladang padi yang terdampak serangan tikus. Sertu Bustan memberikan instruksi kepada warga mengenai cara penggunaan alat-alat tersebut agar efektif dalam membasmi hama tikus tanpa membahayakan lingkungan sekitar.

Proses penyulaman padi yang mati akibat serangan tikus membutuhkan waktu yang cukup lama dan kerja keras. Namun, dengan semangat dan kerja sama yang baik antara Babinsa dan warga setempat, mereka berhasil menyelesaikan tugas ini dengan baik. Mereka berhasil menyulam padi yang mati, sehingga petani dapat melanjutkan proses pertanian mereka dan berharap mendapatkan hasil panen yang lebih baik di masa depan.

Sertu Bustan mengatakan, “Ini adalah tugas saya sebagai Babinsa untuk membantu masyarakat dalam segala hal yang berkaitan dengan pertanian dan keamanan pangan. Saya sangat senang bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah serangan tikus ini bersama warga setempat. Semoga hasil panen kedepannya menjadi lebih baik.” ujarnya

Kasman, petani yang menjadi korban serangan tikus ini, mengucapkan terima kasih kepada Babinsa dan warga setempat yang telah membantu mereka dalam mengatasi masalah ini. Ia berharap bahwa tindakan yang dilakukan oleh Babinsa dan warga setempat dapat mengurangi dampak serangan tikus di lahan pertanian mereka. Kasman juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh Babinsa Sertu Bustan dalam membantu mereka melawan serangan tikus tersebut.

Selain itu, Kasman juga berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi petani lainnya untuk lebih waspada terhadap serangan hama di lahan pertanian mereka. Dia mengajak para petani untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam mengatasi serangan tikus atau hama lainnya, sehingga mereka dapat memperkuat pertanian lokal dan menghasilkan panen yang lebih baik di masa depan.

Pihak Dinas Pertanian daerah setempat juga memberikan apresiasi terhadap aksi Babinsa Sertu Bustan dan warga setempat yang telah berpartisipasi dalam mengatasi serangan tikus ini. Mereka menegaskan pentingnya kerja sama antara aparat pemerintah, petani, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Babinsa Sertu Bustan dan warga setempat dalam mengatasi serangan tikus di lahan pertanian. Ini adalah contoh nyata bahwa kerja sama antara aparat pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi tantangan pertanian, termasuk serangan hama. Kami berharap semangat gotong royong ini dapat terus dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi petani lainnya.” pernyataan internal dinas terkait

Serangan tikus pada lahan pertanian bukan hanya masalah lokal, tetapi juga menjadi perhatian nasional. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman dan Penyehatan Hewan telah memberikan perhatian serius terhadap masalah serangan hama tikus di berbagai daerah di Indonesia. Mereka memberikan bantuan teknis dan informasi kepada petani untuk mengatasi serangan tikus dan mengurangi dampaknya terhadap pertanian.

Diharapkan bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, petani, dan masyarakat, serangan hama tikus pada lahan pertanian dapat diminimalisir dan ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik. Pengalaman di Desa Dongi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan terhadap serangan hama di sektor pertanian.(*)